Puisi sakit hati berisi ungkapan hati yang kecewa akibat cinta. Cinta yang tak bisa diselamatkan pemiliknya, cinta yang tak bisa lagi diajak bercengkrama, semuanya tumpah dalam luapan puisi sakit hati. Lewat puisi sakit hati tersimpan makna yang begitu mendalam. Sakit yang terasa begitu kentara berbaur dalam untaian kata hati.
Puisi Sakit Hati – Di Ujung Kata-Kata
Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yang menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yang bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu
Puisi Sakit Hati – Jeritan Hampa
Rasa ini menjerit
Hati ini sakit perih tak tampak
Batin ini bingung tak menentu
Namun semua tertahan tak dapat menyeruak
Tak ada yang tau, tak ada yang peduli
Tak ada yang mendengar
Jeritan hampa ini
Di sini…
Senja tak menyapa gunung
Dan hamparan airpun tak mendengar
Jeritan nada yang terkalahkan oleh deburan
Teriakan ombak menghempas
Karang..
Aku tertawa dalam kekalutan
Aku tertawa dalam hinaan diri
Aku terenyuh diam tak menatap
Tatapan hamparan lautan kosong
Dengan patahan harapan
Aku terdiam membisu
Hanya dengan air mata.
Puisi Sakit Hati – Mimpi yang Hilang
Di bawah hamparan gelap luas yang bertabur bintang
Aku menatap satu bintang yang paling terang
Aku menatapnya dengan penuh harapan
Seolah itu kau
Yang kini jauh seakan hilang..
Selama ini
Aku mencoba tuk selalu mengerti hatiku
Namun ternyata semua masih semu ku rasakan
Nama yang terukir dalam karang hatiku
Kini seakan terkikis
Oleh ombak yang menghantam..
Aku dan jenuhku, bersama membisu
Terlalu jauh untuk meraih bintang yang sedang ku tatap
Aku dan senyumku
Mengikuti diam termenung
Namun tercipta sebuah mimpi
Yang hilang hanya dalam sekejap
Teriakan Hati
Disaat terpikir tentang dia
Yang entah ada di mana
Terkadang hati teriak dengan kehampaannya
Mencari dan menunggu hati cintanya
Ku menangis tanpa air mata
Ku teriak tanpa suara
Hanya merasakan sakitnya hati
Begitu tersiksa menunggu yang di nanti
Begitu berat melepaskan rasa ini
Yang sudah merasuk dalam hati
Mungkin bila aku nanti mati
Sesalku akan abadi
Akankah penantian ini berujung bahagia
Ataukah hanya asa semata
Tapi hatiku kan selalu tegar menghadapinya
Walau akhirnya hanya membuat luka
Puisi Sakit Hati – Biar Langit yang Memutuskan
Hangatnya perapian malam
Mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu
Kesejukan sungai kebahagiaan
Bagai menatap senyummu
Damainya jiwaku
Di mana belas kasih itu?
Bersamamu seperti mimpi semu
Hanya bisa merasakan abadinya duka
Dalam hati tersimpan banyak doa
Kau bilang kita pasti bisa
Bisa saling mencintai
Bersama sampai tua
Bersatu hingga mati
Kau bilang perbanyak doa dan harapan
Impian kita pasti kan terwujud
Namun apa yang terjadi kini?
Biarlah langit yang memutuskan
Satu keinginan
Cinta kita jangan sampai berubah
Hati kita tetap menyatu
Menciptakan bahagia bersama
Tak semudah yang kita duga
Bagaimana harus ku hentikan air mata?
Impian kita hanya sebatas dalam mimpi
Biarlah langit yang memutuskan
Tentang akhir cerita cinta kita
Puisi Sakit Hati – Mengapa
Mengapa..?
Kini aku tak mengerti
Hatiku kini retak, remuk, dan hancur
Dulu hatiku yang selalu senang saat bersamanya
Kini hilang harapan itu
Dia pergi
Pergi menghadap sang khaliq
Seharusnya aku harus ikhlaskannya
Tapi tak bisa
Air mataku terus mengalir, dan membasahi pipiku
Sekarang, pikirku hanya bagaimana bisa menyusulnya
Aku kehilangan jati diriku saat ini, karna dia
Aku hanya bisa menangis dan menangisinya
Menjerit dan rasa penyesalan yang dalam
Mengapa ku tak nyatakan rasaku padanya?
Sekarang, yang didepanku hanya raga tanpa nyawa
Dia pergi, dia perdi, tinggalkanku, hanya itu ucapku
Dulu waktu aku ingin ungkapkan rasaku padanya
Ternyata dia sudah memiliki orang yang dicintainya
Haruskah kurusak itu?
Tak mungkin, kini dia telah sendiri, tanpa kekasih hati
Dan hari ini, saat kuberencana ingin ucapkan rasaku
Tiba-tiba kau pergi untuk selamanya
Tak terlintas dipikirku
Bahwa hari ini akan menjadi hari kelabu bagiku
Puisi Sakit Hati – Tenggelam
Aku sedih dengan ukiran yang indah memuja akan dunia
Luka yang memahat
Luka yang begitu menusuk
Luka yang menghunjam jantungku
Tpai tidak ada yang tahu bahwa aku kecewa dalam cerita
Sampai untuk berpikir tentang cinta
Dengan hati bukan mata rasakan cinta
Untuk kehilangan akal sehat
Dan untuk membuat aku tenggelam
Tenggelam dalam kesedihan
Tenggelam dalam kepedihan dan kehancuran
Dengan semua janji-janji busukmu
Dengan semua janji-janji palsumu
Membuat sayap ini patah dan mati
Aku menangis meratapi takdir
Merasakan seakan dunia ini tak berarti lagi
Dan kini hanya kesedihan, kekecewaan yang menemaniku
Cinta ini sungguh aku tidak mengerti
Puisi Sakit Hati – Di Ujung Kata-Kata
Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu
Puisi Sakit Hati – Akhir Tanpa Penghabisan
Inilah akhirnya…
Aku mengakhiri jejak yg baru kutapaki
Bukan salahmu…
Ini semua hanya karena aku…
Yang tak mampu menyemai benih rindu di ladangmu
Apa dayaku jika cintaku tak lagi hadir untukmu
Sia-sia kucoba membangun fondasi cinta ini
Sementara di atas segalanya,
Aku terus mengasah kesedihan penantian yang kuiba
Tak mau lepas hingga menafikan adamu
Maafkan untuk satu pilihan yg pahit ini
Tapi setidaknya, lebih baik semua terbuka sedari awal
Sebelum kebohongan terkuak di penghabisan
Aku memilih pergi karena tak mau menyakitimu
Aku memilih mencintai satu nama meski hanya semu
Puisi Sakit Hati – Hati Yang Kau Lukai
Seakan duri merobek hatiku
Hancurkan jiwaku
Musnahkan semua tawa dihatiku
Mengapa kau lakukan ini padaku
Mengapa kau tinggalkanku saat aku membutuhkan kamu
Andai engkau tau Sakit hati ini
saat kau tinggalkan cintaku yang tulus ini
Hanya untuk seorang yang tak pernah mencintaimu
Dimanakah perasaanmu. .
Saat kau ucap kata lupakan aku
Sungguh kau bukan manusia bagiku
Kau Ucap Kata Yang Sama
Hatiku tak seperti baja Yang takkan hancur
meski dihantam oleh ribuan batu
Aku bukanlah boneka Yang bisa kau permainkan sesuka hatimu
Aku bukan Tuhan Yang bisa memberikan semua apa yang kau minta
Kau pergi Dan kau kembali lagi
Kau ucap kata sama
Kau minta untuk bersamamu lagi
Kau ucap janji sama
Kau takkan tinggalkan aku Kau ucap 1000 kata maaf padaku
Itu..yang akan semakin membuat aku terluka
Bukan ku membencimu
Tapi sungguh Kata maaf itu terlalu indah dibibir manismu
Dan sungguh Sulit untuk ku bisa memaafkanmu.
Puisi Sakit Hati – Jendela Hatiku meleleh
Aku bisa mengemis untuk Anda,
tapi kita berdua tahu pinggul Anda bisa menjadi milikku
hanya dengan jentikan rambut
dan derit karet
bintang-bintang meminjamkan aku cahaya mereka
(Berikan aku seseorang untuk memandu)
Aku tidak ingin terpeleset
tapi aku sudah tidak ada pegangan,
Tidak ada yang menahan.
Aku ingat suara Anda,
Anda tertawa, tangan Anda
Jatuh seperti salju di telinga saya
Anda membungkuk aku akan Anda;
Aku tersentak.
rusak, aku runcing
Pecahan dan verticies
(Saya transparan.)
Rumput-noda merasa seperti cinta
tidur-rambut dan napas pagi
Aku jatuh, (bukan dari kasih karunia)
Aku tidak akan pernah lupa bagaimana kamu rasa.
Aku membiarkan Anda dalam
dan Anda berlari cakar Anda menuruni dinding
saya mutilasi bait hati-hati-terstruktur
dan saya lembut paha
Aku tidak akan pernah bertanya mengapa, itu bukan salahmu-
(pernah ini)
es di mata Anda membakar kulit saya,
bergolak bukit dan batu lembut,
Itu angin-tenang
Kau apa yang saya sebut rumah
Puisi Sakit Hati – Tidak ada lagi
Diganggu oleh patah hati
Hilang dalam kenangan cahaya
Hari-hari ini begitu gelap
Hitam, aku hidup hanya untuk melawan,
Terhadap pikiran Haunting
mengerikan mimpi,
Dimana aku mati setiap waktu.
Mereka mengatakan bahwa impian Anda garis apa yang Anda inginkan.
Jadi, saya mau menderita
Untuk mati sendirian dan takut.
Memang benar setelah apa yang terjadi antara kita
Saya tidak merasa saya pantas untuk hidup
Tapi, saya tidak pernah satu untuk memiliki kata terakhir
Itu pekerjaan Anda
Untuk memastikan setiap hal benar
setiap hal sempurna
Sesempurna Anda
Tapi sekarang bahwa setengah tidak sesuai dengan yang Anda
Mana yang meninggalkan aku
Siapa yang akan ingin seseorang yang sempurna untuk Anda.
Demikianlah artikel dari saya tentang "Puisi Patah Hati Karena Cinta" yang semoga bisa menghibur sobat pembaca, dan sobat juga bisa baca lagi Puisi Sakit Hati Karena Cinta dalam postingan yang lalu. Sekian dari saya ucapkan terima kasih banyak atas kunjungannya.
0 komentar:
Posting Komentar