Banyak orang didunia ini menyukai coklat di kehidupan mereka sehari-hari. Coklat mudah didapatkan di toko daerah sekitar lingkungan rumah anda. Banyak yg mengatakan bahwa coklat adalah obat yg dapat membuat tubuh anda menjadi sehat karena kandungan di dalamnya. Namun ada pula bahaya dari coklat bila dikonsumsi terus menerus. Bagi penikmat coklat mereka tak pernah tahu bagaimana sejarah adanya coklat. Dan dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang sejarah coklat.
Here they are :
Penemuan terakhir juga menyebutkan, konsumsi coklat telah menjadi kebiasaan sejak 1.500 tahun lalu, setelah ditemukan keramik tempat minum coklat di pemakaman suku Mayan di Rio Azul, Guatemala. Penikmat minuman coklat di awal sejarah ini adalah bangsa Mesoamerika yang ada di Amerika tengah, bagian dari koloni Spanyol. Proses pembuatannya dilakukan dengan cara fermentasi buah kakao sehingga menghasilkan minuman bernama chica. Minuman ini hingga kini masih dihidangkan oleh warga tribal Amerika Selatan.”Orang Mesoamerika sebelum zaman Columbus telah mengembangkan minuman coklat dengan rasa yang lebih baik, tapi kerabat mereka di Amerika Selatan lebih suka bir,” ungkap Henderson. Minuman coklat tanpa gula menjadi pusat elemen kebudayaan Mesoamerika termasuk bangsa Aztek. Dari bangsa inilah kemudian orang Eropa belajar mengembangkan coklat di abad ke-16.
Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Mayan di Mexico percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat yang berasal dari surga kepada mereka. Nama ilmiah dari pohon coklat adalah “Theobroma Cacao” yang berarti “makanan para dewa”. Orang-orang Indian mexico menyebut kakao dengan nama “chocolate” yang berasal dari kata “choco” yang berarti busa (foam) dan “atl” yang berarti air. Pada tahun 1519, Hernanco Cortez mencicipi “Cacahuatt”, minuman coklat yang disukai oleh Montezuma II, raja terakhir suku Aztec. Cortez memperhatikan bahwa orang-orang Aztec menganggap biji coklat ini sebagai harta yang tak ternilai. Kemudian, Cortez membawa biji coklat kembali ke Spanyol antara tahun 1502-1528 dan oleh orang-orang Spanyol minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak dimana minuman coklat dibuat, disajikan panas dengan tambahan pemanis. Resep tersebut dirahasiakan, dan hanya bangsawan saja dapat menikmatinya. Lama-kelamaan, rahasia tersebut terbuka dan kemasyuran minuman tersebut tersebar ke negara lain. Coklat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda dan Inggris. Pada tahun 1765 didirikan pabrik coklat di Massachusetts AS. Pada tahun 2000, konsumsi produk coklat dunia diperkirakan mencapai 5 juta ton. Dalam perkembangannya coklat tidak hanya menjadi minuman tetapi juga menjadi snack yang disukai anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Menurut kepercayaan suku Mayan, coklat adalah makanan para dewa. Rasa asli biji coklat sebenarnya pahit akibat kandungan alkaloid, tetapi setelah melalui rekayasa proses dapat dihasilkan coklat sebagai makanan yang disukai oleh siapapun.
Dokter gigi Anda mungkin tidak akan merespon secara positif ketika ditanya apakah mengonsumsi coklat itu menyehatkan. Karena kandungan gulanya tinggi, permen coklat batangan mengandung energi tinggi, dan mengonsumsinya secara berlebihan dapat mengakibatkan kelebihan berat badan dan meningkatkan kerusakan gigi.
Tetapi kandungan theobromine (senyawa alkaloid yang bersifat stimulan ringan) dan kafein dalam coklat merangsang sistem syaraf pusat dan pembuluh darah. Ini yang menyebabkan coklat mempunyai kemampuan menghilangkan keletihan dan kelelahan, mendorong produksi enzim sistem pencernaan, dan memperlancar saluran kencing.
Dua zat lain yang dikandung coklat-anadamid dan phenylehtylamin, yang juga ada dalam ganja dan morpin-mempengaruhi pusat otak yang berhubungan dengan perasaan kesenangan. Tidak ada alasan untuk kuatir kecanduan, karena jumlah zat ini sangat sedikit untuk menyebabkan euforia (perasaan senang dan bahagia yang berlebihan).
Banyak studi telah menunjukkan bahwa mengonsumsi coklat dapat menurunkan kolesterol bahkan melepaskan kaitan antara kolesterol baik dan buruk (LDL and HDL) terutama HDL.
Prosentase coklat dalam coklat batangan semakin tinggi, pengaruhnya semakin besar, karena itu coklat hitam (dark chocolate ) merupakan pilihan yang lebih baik (coklat hitam juga merupakan antioksidan yang hebat)
Saya pikir kita semua cukup tahu bagaimana cara makan atau minum coklat, saya tidak akan memberi banyak resep kecuali menampilkan sajian klasik, yang pada jaman “instan adalah segalanya” akan sangat mudah diabaikan atau dilupakan.
Coklat biasanya digunakan untuk mengungkapkan rasa kasih sayang untuk pasangan. Selain lezat, cokelat memang dikenal bermanfat untuk kesehatan.
Riset dan penelitian banyak yang membuktikan bahwa coklat memiliki khasiat untuk kesehatan. Zat bio-aktifnya berupa anti oksidan memang diyakini bermanfaat dari sisi medis, dan secara psikologis mengkonsumsi coklat pun dapat menimbulkan rasa nyaman.
Meskipun begitu jangan sampai terperdaya dengan khasiat dari makanan manis nan lezat ini. Ada baiknya mempertimbangkan lagi atau pun lebih bijaksana memilih produk coklat, karena bukan mustahil Anda justru akan mendapat kerugiannya ketimbang manfaat yang diharapkan dari makanan ini.
Coklat sebagai kudapan muncul setelah sebuah jurnal kesehatan ternama dalam edisi terbarunya menyatakan bahwa khasiat coklat kini sudah banyak “disalahgunakan”. Untuk itu perlu dipertimbangkan lagi.Pada jurnal Lancet yang melaporkan bahwa banyak produsen coklat kini justru menghilangkan kandungan flavanols karena rasanya yang pahit. Walhasil, banyak produk coklat yang beredar di pasaran saat ini hanya didominasi lemak dan gula saja. Padahal kedua zat ini justru merupakan musuh bagi jantung dan pembuluh darah.
Banyak riset yang menyatakan bahwa mengkonsumsi coklat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah dan menghilangkan capek. Tetapi menurut artikel yang ditulis dalam jurnal Lancet, coklat justru bisa memperdaya.
“Ketika perusahaan coklat membuat gula-gula, bahan coklat alami padat yang membuat warna menjadi lebih hitam serta flavanols yang rasanya pahit, justru dihilangkan. Oleh karena itulah, coklat yang terlihat hitam pun bisa jadi tidak mengandung flavanol.
“Konsumen juga selalu dibuat buta dengan kandungan flavanol dalam coklat sebab produsen jarang memberi keterangan mengenai informasi ini dalam produknya,” tulis Lancet. Jurnal tersebut juga menekankan bahwa meskipun flavanols terkandung dalam sebuah produk coklat, para pecinta coklat harus tetap mewaspadai zat atau kandungan lainnya.
“Setan dalam coklat hitam adalah lemak, gula dan juga kalori yang terkandung di dalamnya. Untuk mendapatkan khasiatnya buat kesehatan, untuk yang suka makan coklat hitam dalam jumlah sedang harus menyeimbangkannya dengan mengurangi asupan makanan lainnya. Ini pekerjaan yang tak mudah bahkan untuk yang rajin menjaga asupan kalori sekalipun,” ungkap Lancet.
Tetapi Mengapa Coklat Banyak Di Sukai Para Wanita?
0 komentar:
Posting Komentar