Stokiometri Reaksi Logam Dengan Garam ~ Reaksi kimia pada hakekatnya merupakan proses yang melibatkan perubahan struktur, komposisi dan energi setiap spesies yang berperan serta didalamnya dalam skala molekular, bahkan kadang-kadang atomik. Stoikiometri merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari berbagai aspek yang menyangkut kesetaraan massa antar zat yang terlibat dalam reaksi kimia, baik dalam skala molekular maupun dalam skala eksperimental.
Pengetahuan antara kesetaraan massa antar zat yang bereaksi merupakan dasar penyelesaian hitungan yang melibatkan reaksi kimia. “Konsep Mol” diperlukan untuk mengkonversi kesetaraan massa antar zat dari skala molekular kedalam skala eksperimental dalam laboratorium.
Sebagai contoh dapat dikemukakan, dengan mengetahui stokiometri reaksi dalam proses analisa volumetri, data hasil reaksi dapat digunakan untuk menghitung konsentrasi senyawa yang terlibat dalam proses tersebut. Seperti contoh stokiometri reaksi antara logam tembaga dengan larutan garam besi (III) dalam suasana asam dengan menganalisa hasil reaksi secara volumetri.
Secara teknis, ion tembaga monovalen, Cu+ dan ion tembaga bivalen Cu2+ merupakan dua spesies yang dapat dihasilkan dari logam tembaga dalam reaksi ini. Dengan memanfaatkan harga potensial elektroda standar untuk setiap spesies, dapat diperkirakan spesies yang mana yang secara termodinamika memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk terbentuk dalam reaksi dari dua spesies itu.
Reaksi antara logam Cu dengan larutan garam Fe3+ dapat diperkirakan berlangsung menurut persamaan-persamaan berikut:
Cu + Fe3+ <====> Fe2+ + Cu+ (1)
Cu +2 Fe3- <====> 2 Fe2+ + Cu2+ (2)
Reaksi yang terjadi dapat diketahui dari harga perbandingan jumlah mol antara ion Fe3+ yang bereaksi dengan logam tembaga yang dipakai. Jika harga perbandingan jumlah mol itu digunakan simbol r, maka diperoleh rumus:
r = mol Fe2+ yang bereaksi / mol Cu yang terpakai
harga r berkisar antara 1 sampai 2, apabila reaksi yang terjadi hanya reaksi (1), maka r=1, dan r=2 apabila reaksi yang terjadi hanya reaksi (2).
Senin, 13 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar