CEO Persema Didied Purnawan Affandi mengakui, sanksi tegas harus diterima Irfan jika terbukti mangkir dari latihan dan TC Persema di Batu.
"Irfan tidak bisa bersikap seenaknya karena dia terikat kontrak dengan Persema selama dua tahun. Apapun kegiatannya harus sepengetahuan manajemen," katanya di Malang, Sabtu (7/1).
Jika Irfan sudah di Malang, katanya, pihaknya akan memanggil pemain blasteran Indonesia-Belanda itu untuk mempertanggungjawabkan sikapnya yang mangkir dari TC Persema di Batu.
Selain terancam dicoret dari tim, katanya, Irfan juga harus rela dipotong gajinya sebagai denda sebesar satu juta rupiah per hari. Pemotongan gaji setiap pemain yang mangkir dari latihan itu sesuai perjanjian (kontrak).
Didied yang juga Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (UB) itu mengatakan, di Persema tidak ada pemain bintang dan diistimewakan.
Siapapun yang tidak disiplin dan melanggar ketentuan kontrak, katanya, pasti akan disanksi.
Sejak menjadi model iklan dan namanya melambung ketika memperkuat Timnas di Piala AFF 2010, catatan kedisiplinan Irfan Bachdim cukup memprihatinkan sebagai seorang atlet nasional.
Sebelumnya Irfan juga pernah dicoret dari Timnas U-23 yang dipersiapkan untuk menghadapi SEA Games XXVI di Palembang karena juga mangkir dari pemusatan latihan Timnas U-23.
Kasus Irfan di Timnas U-23 yang kala itu dilatih oleh Rachmad Dharmawan tersebut juga sampai di meja Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Irfan akhirnya dijatuhi denda Rp100 juta dan hukuman tidak boleh membela timnas selama satu tahun dengan masa percobaan tiga bulan.
"Saya tahu dia (Irfan, red.) pemain bagus, tapi kalau indipliner buat apa, justru nanti akan berpengaruh buruk terhadap tim," kata pelatih Persema Slave Radovski.
Karena tidak disiplin dan mangkir dari TC, Irfan juga terancam tidak diturunkan ketika Persema menghadapi Bontang FC, 15 Januari 2012.
0 komentar:
Posting Komentar