Pada pertandingan itu, Real Madrid menang 5-1. Gol kelima Madrid dicetak Ronaldo pada menit ke-90. Meski mencetak gol, dia tak menunjukkan rasa gembira, apalagi merayakannya. Sebaliknya, dia menunjukkan mimik kemarahan. Ini yang membuat suporter merasa aneh, bahkan ada yang menyiulinya tanda mengejek. Kemudian, media pro Madrid mengecamnya sebagai sikap arogan.
"Ini terasa baik saja buat saya. Saya kira, lebih relevan jika dia merayakan gol yang menentukan kemenangan, bukan gol kelima yang terjadi di menit ke-90," jelas Mourinho.
"Toh, saya melihat dia juga merayakan empat gol sebelumnya (dicetak pemain lain) dan itu lebih penting. Kalau Anda mengkritik pemain karena tak merayakan gol, kenapa Anda tak mengkritik saya saja karena saya tak merayakan kelima gol itu? Bahkan, saya tak beranjak dari tempat duduk (kala lima gol itu tercipta)," tegas Mourinho.
Sejak Madrid kalah 1-3 dari Barcelona di Santiago Bernabeu, penampilan Ronaldo memang dalam sorotan tajam. Dia bahkan dianggap terlalu egois dalam permainan.
Sementara itu Asisten Pelatih Madrid, Aitor Karanka, mengatakan, "Ronaldo marah kepada dirinya sendiri karena tak juga menemukan permainan terbaiknya."
0 komentar:
Posting Komentar